-->

HADIAH TERINDAH DI ULANG TAHUN YANG SENJA

Di suatu pagi hari yang cerah, aku menatap langit yang begitu bersih tak ada satu pun awan putih yang dihembuskan angin laksana kapas yang berhamburan. Ku hela nafas dalam-dalam, menikmati udara pagi yang begitu menyegarkan, ku rentangkan tanganku mencoba meresapi angin sepoi-sepoi yang membelai-belai rambutku.

Setelah lama aku berdiri dengan mata terpejam dan tangan terentang di tengah-tengah hamparan padi yang menghijau, sayup-sayup suara yang sudah tak asing lagi di telingaku memanggil-manggil namaku.

Aku menghentikan aktivitasku, perlahan-lahan aku membuka mata dan ku lihat dia sedang berlari-lari kecil menyusuri pematang sawah, mencoba menghampiri.

Aku hampir tidak percaya dengan penglihatanku sendiri, benarkah itu dia ? seseorang yang sudah empat tahun ini begitu aku rindukan kehadirannya, canda tawa, senyuman dan cerita-ceritanya semenjak perpisahan dengannya di dermaga itu. Ataukah ini hanyalah fatamorgana belaka disebabkan oleh kerinduanku yang mendalam kepadanya ?.

Entahlah.........

Tapi yang pasti........... aku berharap ini bukanlah hanya sekedar
khayal dan anganku belaka
, aku sangat berharap ini adalah benar-benar nyata karena aku ingin mengobati rindu yang sudah ku pendam terlalu lama.

Untuk beberapa saat aku disibukkan sendiri oleh berbagai macam pikiran yang tiba-tiba datang begitu saja dalam benakku.

Tanpa aku sadari....... dia sudah berada di dekatku, menepuk pundakku dan melihatku dengan tatapan aneh.

"Woi.... pagi-pagi kok sudah melamun, ada apa bro ?"

Aku agak sedikit kaget setelah dia benar-benar berdiri di hadapanku, aku pegang tangannya, ku raba wajahnya, ku belai rambutnya untuk memastikan ini semua bukanlah hanya sekedar fatamorgana belaka.

Dia menatap aneh dengan apa yang aku lakukan padanya. 

"Woi...... empat tahun tidak bertemu kelakuanmu makin aneh ya ?. ini aku.... jangan kira kamu menganggapku telah mati dan sekarang yang berdiri di depanmu adalah hantu, kejam banget lo, lagian emang ada hantu muncul pagi-pagi gini ?"

Setelah aku yakin ini adalah benar-benar kenyataan, dengan refleks aku segera memeluknya erat-erat menumpahkan semua rasa rindu yang telah terpendam empat tahun lamanya.

Ketika aku memeluknya begitu erat, dia hanya bisa tersenyum dan juga membalas pelukanku. Saat dia tau aku menangis karena begitu bahagia bisa bertemu dengannya lagi, dia hanya berkomentar dengan gayanya yang selalu aku suka.

"Cemen banget lo....., masak sudah gede kayak gini nangisan, gak malu apa dilihat bocah-bocah yang pada main tuh"

Aku tersenyum lalu melepas pelukan dan mengusap mataku yang masih berair.

"Selamat datang kawan" untuk beberapa waktu hanya kata itu yang keluar dari mulutku, aku tidak bisa berkata-kata karena sisa-sisa luapan kebahagiaan membungkam dan membuat kelu lidahku yang mana sesungguhnya aku ingin sekali bercerita banyak dengannya.

Tak henti-hentinya aku bersyukur kepada Tuhan yang telah mendesain skenario perjumpaanku dan dia dengan begitu indah.

Dan aku sangat bersyukur karena warna pertama dalam hidupku kini telah kembali dan berdiri persis di sampingku.

Yang bisa ku lakukan untuk selanjutnya yaitu menghabiskan malam dengan memandangi langit yang bertabur bintang-gemintang bersamanya dan mengenang, nostalgia, membuka cerita-cerita lama yang selama ini tertumpuk di pojokan ruang memori.

Tawamu..... candamu....... dan senyummu yang selalu aku tunggu........

Tuhan terima kasih atas hadiah spesial di ulang tahunku yang sudah senja ini.

Terima kasih........

Mungkin Romadlon kali ini, aku tidak akan berangkat ngaji hanya bertemankan sepi karena sekarang dia telah kembali.


Zaka Abdillah
07 Romadhon 1440 H



NB: meskipun umurku masih muda, di tulisan ini aku menuliskannya dengan "senja" karena kita tidak tau kapan kita akan dipanggil kembali pulang kepangkuan-Nya.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "HADIAH TERINDAH DI ULANG TAHUN YANG SENJA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel