RUMUS KEHIDUPAN

Setelah aku merenungi tentang kehidupan ini, ternyata rumusnya sangatlah sederhana. Rumus tentang kesedihan, kebahagiaan dan rumus-rumus tentang masalah-masalah yang mewarnai kehidupan ini.

Contoh saja rumus kesedihan, menurut hasil perenunganku kesedihan ternyata dekat sekali dengan kebahagiaan.

Mengapa saya berkata demikian ? karena sedih atau bahagia tergantung kita menyikapi masalah yang menghalangi kita. Kalau kita menganggap semua rintangan dalam kehidupan ini tak lebih dari sebuah permainan petualangan, maka semakin sulit rintangan yang menghambat perjalanan kita, semakin antusiaslah kita untuk melewatinya.

Tapi... jika kita menganggap suatu rintangan dalam perjalanan hidup ini sebagai jalan buntu yang mengharuskan kita untuk melangkah mundur maka pada saat itulah kita tidak akan pernah melangkah maju, kita tidak akan pernah berani untuk mencari solusi jika mindset kita menganggap jalan buntu adalah sesuatu yang membuat langkah kita terhenti dan satu-satunya cara adlah berdiam diri dan hanya menunggu sebuah keajaiban datang menghampiri, membawa kita agar terbebas dari jalan buntu tersebut tanpa kita berusaha untuk mencari solusi terlebih dahulu.

Padahal jika kita mau berfikir, banyak cara untuk melewati jalan buntu tersebut bukan hanya bertopang dagu menantikan keajaiban menyulap kita menerabasnya atau berbalik mundur tidak meneruskan perjalanan.

Misalkan saja, kita bisa membuat/mencari jalan yang berbeda untuk mencapai tujuan yang sama, karena bukan berarti jalan yang kita tempuh berbeda lantas tujuan kita jadi berbeda, belum tentu.

Atau dengan caramerobohkan dinding yang menghadang langkah kita untuk mencapai tempat yang kita tuju meskipun cara itu membutuhkan waktu yang lama dan terkesan ekstrim, tapi.... jika itu yang mesti kita lakukan untuk sampai pada tujuan akhir kita, kenapa tidak..?, asalkan kita tidak tersesat dalam menentukan letak tempat kita akan bersinggah untuk selamanya.

Begitu banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mencapai sebuah tujuan yang sama, sehingga sebenarnya kita tidak punya alasan untuk tidak melangkah maju.

Sekarang tinggal kita, mau seperti apa jalan yang akan kita pilih dalam menempuh kehidupan yang fana ini.

Share this post