-->

PARA PENEMPUH JALAN SUNYI

Keheningan yang terasa syahdu dan sangat nyaman ini membuat imajenasi dan khayalku berkelana mencari inspirasi dari ruang-ruang yang terasa amat sepi yang mana hal tersebut membuat tanganku ingin menarikan pena untuk mengabadikan momen dalam sebuah dokumentasi tulisan yang akan menjadi prasasti dalam jejak sejarah kehidupanku.

Momen ini yang begitu aku tunggu dan rindukan, karena momen seperti inilah yang membuat seakan-akan inspirasi-inspirasi berkeliaran dan berserakan di setiap ruangan-ruangan yang sepi begitu saja. Beda halnya ketika berada dalam keadaan ramai, inspirasi-inspirasi tersebut seakan-akan bersembunyi dan lari menjauh meskipun sekeras apapun aku mengejarnya sampai ke ruangan-ruangan memori terjauh sekalipun.



Sekarang aku hanya tinggal memetik satu inspirasi yang berkeliaran tersebut untuk dijadikan bahan tulisanku kali ini.

Bahkan inspirasi-inspirasi tersebut seakan-akan datang menghampiriku menawarkan dirinya tanpa aku harus bersusah payah mengerahkan semua skill menulisku untuk mendapatkannya.

Inspirasi yang ku ambil dalam tulisanku kali ini seakan-akan membuatku terlempar melalui lorong waktu ke dalam dunia keheningan tempat dimana penempuh jalan sunyi berlomba-lomba berusaha untuk mengukir prestasi agar mendapat gelar "Abdullah" "Hamba Allah" yang sesungguhnya.

Aku mencoba mengintip aktivitas mereka melalui cela-cela jendela ruangan inspirasi tersebut.

Aku sempat melihat salah satu dari mereka menangis begitu pilu sampai-sampai warna wajahnya memucat bak seorang ibu yang ditinggal mati oleh buah hati yang sangat dicintainya atau bahkan melebihinya, air matanya bercucuran begitu deras membasahi jenggotnya yang tebal, mulutnya tak henti-hentinya melafalkan asma Allah seiring dengan helaan dan hembusan nafasnya.

Aku begitu kagum dengan semua apa yang mereka lakukan, sempat terbersit dibenakku "apa motivasi mereka sehingga mereka begitu menggebu-gebu dalam hal beribadah kepada penciptaNya?".

Allah..... Sungguh begitu hina diri ini jika dibandingkan dengan mereka, betapa malunya diri ini jika kelak Engkau memanggilku sedangkan aku belum mempersiapkan apapun untuk dibawa menghadapMu, Juga sering sekali aku melanggar perintah-perintah yang telah ditetapkan-Nya.

Allah..... Pantaskah hambaMu yang hina ini bersanding dengan salah satu dari kekasihMu yang menempuh perjalanan hidupnya di dunia ini dengan kesunyian.

Dunia yang gemerlap tidak bisa mengalihkan fokus mereka untuk selalu menempuh jalan sunyinya. 

"Allahumma uktubna min auliyaik"

Amiiiiin...............

07 Juli 2019
Zaka Abdillah

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "PARA PENEMPUH JALAN SUNYI"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel