-->

GORESAN YANG TAK PERNAH USAI

Saat semua hiruk pikuk perlahan-lahan mulai senyap, saat semua suara-suara bising mulai lirih, terbungkam tanpa mengeluarkan bunyi, dan disaat semua euforia mulai reda, sunyi.... seakan-akan tidak ada tanda-tanda kemeriahan sebelumnya, seorang anak manusia mulai menarikan pena membentuk goresan-goresan prasasti memori yang terus meliuk-liuk membentuk kata demi kata.

Kadang dia memejamkan mata mencoba konsentrasi mencari-cari inspirasi dari jejak-jejak sejarah yang pernah dia lalui, terkadang dia mencoba mendengarkan orkestra alam, alunan suara-suara serangga yang terus berderik sahut-menyahut memuji pencipta-Nya tanpa rasa lelah, dan terkadang dia menatap langit yang bertaburkan bintang-gemintang dan bulan purnama yang memancarkan sinar keemasan, mencoba mengais informasi dari pemandangan langit malam yang dilukis begitu indah oleh Sang Pencipta.

Keringat meleleh begitu saja membanjiri tubuhnya yang mulai kelelahan menandakan dia berpikir begitu keras, mencari kata-kata yang cocok untuk tulisannya.

Sebentar-sebentar dia memijit kepalanya yang mulai terasa berat, konsentrasinya buyar, tangannya gemetaran, bibirnya pucat bagaikan seseorang yang baru saja melihat hantu, tiba-tiba tubuhnya yang sudah tak kuat lagi untuk meneruskan tulisannya yang masih menggantung, roboh, lunglai  bak seutas benang yang disiram dengan air, lemah tak berdaya.

Untuk beberapa saat dia hanya bisa menatap lembaran kertas yang masih kosong setengah dan sebuah pensil yang tergeletak begitu saja di atas meja tempat dia menulis.

Lambat-laun pandangannya mulai remang, matanya mulai tak kuasa untuk terus terbuka, perlahan tapi pasti kesadarannya tercerabut dari raganya.

gelap........

untuk beberapa saat dia tergolek  tak sadarkan diri, di dalam kamarnya yang sepi, sendirian tanpa seorang pun yang tau.

Hanya suara cicak yang sahut-menyahut seakan-akan memberikan kode bahwasanya telah terjadi sesuatu.....

Malam merangkak begitu saja, mulai meregangkan selimut gelapnya, mempersilahkan sang raja hari untuk menggantikan perannya.

kicauan-kicauan suara burung yang mulai riang menyambut sang raja hari, serta suara-suara bising kendaraan-kendaraan membuat kesadarannya perlahan-lahan pulih, dia mengerjap-ngerjap membiasakan matanya dengan sinar matahari yang masuk menerobos melalui jendela kamarnya.

Dia memegangi kepalanya yang masih terasa sakit, mencoba untuk berdiri, memaksa sisa-sisa tenaganya untuk berkompromi membantunya berjalan.

Tapi... baru satu langkah berjalan, kakinya gemetar, dua langkah kemudian dia kembali ambruk, roboh, tak bisa melanjutkan langkahnya untuk menuju pintu keluar guna mencari pertolongan.

Dalam keadaan payah dan tak berdaya dia mencoba berteriak, meminta tolong, berharap ada orang di luar rumahnya yang mendengar teriakannya, tapi.... saat dia membuka mulut dan mulai berteriak, hanya suara-suara erangan kecil dan desahan-desahan lemah yang keluar dari mulutnya.

Dia pasrah kepada takdir yang tidak memihak kepadanya, air matanya meleleh tak henti-henti memikirkan nasib dirinya yang diambang zona keritis.

Mungkin ini adalah akhir dari petualangan panjang hidupnya, sebentar lagi dia akan meninggalkan semuanya, orang-orang yang dicintainya, orang-orang yang mencintainya dan tulisan yang masih menggantung belum sempat ia selesaikan.

Untuk terakhir kalinya sebelum benar-benar berpindah dari alam fana menuju kehidupan yang kekal dia mencoba mengitarkan pandangannya ke semua sudut-sudut kamarnya, terakhir dia memandang kertas dan pena yang masih tergeletak di atas meja.

Mungkin takdir terakhir hidupnya adalah meninggalkan dunia sebelum dia sempat menyelesaikan goresan pena yang kesekian kalinya.

Dia tersenyum karena meninggalkan dunia dalam keadaan sedang berkutat dalam hobinya, perlahan-lahan matanya mulai meredup dan tertidur untuk selama-lamanya......

"sayamutul maru 'ala maa 'aasyaa 'alaihi" (orang bakal mati sesuai dengan kebiasaannya).


Zaka Abdillah
Kamis, 15 Oktober 2018

Berlangganan update artikel terbaru via email:

2 Responses to "GORESAN YANG TAK PERNAH USAI"

  1. Stainless Steel Stable for sale | TITaniumArt.com
    Shop titanium pot for Stainless micro titanium trim Steel Stable titanium exhaust tips for sale at TITaniumArt.com. Find titanium white octane blueprint great deals at titanium ore TITaniumArt.com.

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel