-->

TERLAMBAT, MENCOBA MENGEJARMU

             Setiap kali aku berhenti mengayunkan langkah, engkau selalu memotivasiku untuk kembali berjalan, setiap kali aku tertinggal jauh darimu, engkau selalu saja setia menungguku dan setiap kali aku hilang arah dalam menentukan tujuan, engkau selalu datang menuntunku menuju arah yang benar.
            Padahal bukan tidak bisa aku menge
jarmu, mensejajari setiap ayunan langkahmu dan bahkan berjalan di depanmu untuk menunjukkan arah yang benar kepadamu, tapi.......... apalah daya jika fikiran dan hati belum bisa kompak untuk menggerakkan kaki agar melangkah dalam tujuan yang sama...........
            Pernah aku mencoba berlari agar engkau tidak terlalu bosan menung
guku, tapi........ belum juga sosokmu terlihat oleh pandanganku, sebuah batu kerikil membuatku terpeleset sehingga aku harus berhenti terlebih dahulu untuk mengusap luka..........
            Berkali-kali aku terjatuh karena berlari mengejarmu, tapi.......... sosokmu tak pernah kunjung aku dapatkan.
            Aku tak tau, sudah terpaut berapa jauhkah jarak diantara kita, sehingga sekarang
engkau tidak pernah datang menghampiriku, meskipun hanya sekedar untuk meneriakiku, memberikan semangat agar aku tetap meneruskan perjalanan.
           Dalam lelahku aku bertanya, "Mungkinkah engkau sudah terlampau bosan menunggu sehingga engkau memutuskan untuk meneruskan perjalanan tanpa aku di sampingmu". Ataukah pernah terbersit di benakmu untuk mencari pengganti dalam menemani perjalananmu karena aku yang engkau tunggu tak bisa engkau harapkan akan menyusul apalagi menuntunmu menentukan lankah.
           Hilang sudah separuh semangat yang selama ini selalu berkobar karena ada engkau yang meniupnya.
           Kini.......... aku berjalan bak sebuah zombie, tanpa tujuan, tanpa gairah dan tanpa lentera yang meyinari.
           Kini.......... yang ku rasakan perjalanan ini begitu panjang, begitu sulit berkali-
kali lipat dibanding saat masih ada engkau yang setia membantu dan perjalanan ini begitu membosankan tanpa celoteh serta tawamu...............
           Setelah engkau tak ada di sampingku, aku baru menyadari betapa besarnya peranmu dalam petualangan hidup menggiring langkah menuju tempat persinggahan abadi...........
           Sekarang hanya harapan, doa dan sisa-sisa tenaga terakhir yang aku fokuskan untuk mengejarmu, agar aku kembali bisa berjalan di sampingmu, mendengarkan canda tawamu yang mana akan membuat perjalanan ini terasa lebih berwarna dan tidak sesunyi seperti sekarang ini.........

Berlangganan update artikel terbaru via email:

2 Responses to "TERLAMBAT, MENCOBA MENGEJARMU"

  1. Dalam kali ceritanya. Sampai2 pembacaya terhanyut dalam kata2.

    ReplyDelete
  2. Terima kasih kk, jangan bosan-bosan baca tulisan2 selanjutnya ya.... he he..

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel