-->

KEMBALINYA SANG PENDOSA

Sebulan setengah telah berlalu, terompet-terompet tahun baru, kembang api-kembang api dan konvoi-konvoi spektakuler sudah terlupakan oleh kesibukan-kesibukan yang mulai menggeliat kembali.

Wajah-wajah ceria saat menyambut tahun baru sudah lama hilang digantikan oleh guratan-guratan ketegangan, kecemasan, kekhawatiran akan hari esok yang menanti.

Saat semuanya sibuk membeli petasan, memburu barang-barang dengan diskon-diskon setengah harga, berasyik ria dengan gemerlapnya pesta yang melenakan, berkumpul bersenda gurau bersama teman-teman yang sudah lama tidak berjumpa karena sibuk bergulat dengan pekerjaannya masing-masing, di saat itulah seorang insan dengan balutan baju putihnya bersujud begitu lama di atas sajadahnya  yang sudah usang, bulir-bulir
kristal bening mengalir dari kelopak matanya, bibirnya tak henti-hentinya komat-kamit melantunkan do'a, tubuhnya yang gagah dan gempal berguncang gemetar setiap kali untaian kata istighfar keluar dari mulutnya.

Telah lama dia tidak merasakan kedamaian serta ketenangan seperti ini, tahun baru demi tahun baru yang dia lewati dilaluinya dalam kegelapan yang membuatnya semakin bingung menemukan jalan untuk pulang, semakin membuatnya gersang dan haus akan siraman.

Hingga pada akhirnya, satu setengah bulan yang lalu, tepatnya pada saat tahun baru ketika dia berkumpul, berpesta pora dengan teman-temannya, dia merasakan kesunyian dalam keramian, merasa hampa diantara tawa riang teman-temannya, seakan-akan semuanya bergerak tanpa suara.

Saat kegelisahan hatinya mulai membuncah dia mencoba menjauh dari keramian, berjalan tak tentu arah, menyusuri lorong-lorong yang gelap, hingga pada akhirnya dia mendengar alunan suara adzan yang begitu merdu, menelusup jauh menyentuh relung-relung terdalam hatinya, hingga tanpa dia sadari langkahnya terus mengikuti sumber suara tersebut.

Ketika dia tersadar, dia sudah mendapati dirinya berada di depan Mushollah reyot yang terbuat dari anyaman bambu.

Akhirnya dia kembali.......


Zaka Abdillah
15 Februari 2019
catatan sang pendosa

Berlangganan update artikel terbaru via email:

4 Responses to "KEMBALINYA SANG PENDOSA"

  1. Sangat menyentuh ceritanya. Mengingaykan kita untuk meninggalkan dosa.

    ReplyDelete
  2. Terima ksh uda mampir semuany dan semoga apa yg kami tulis bermanfaat bagi kalian semuA

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel