-->

HAKIKAT WUJUD SESUNGGUHNYA

Mencoba mengawali hari dengan senyuman dan rasa syukur kepada Allah Swt yang masih memberikan kesempatan untuk menghirup udara dan menikmati segala kenikmatan serta fasilitas hidup sebagai bekal beribadah kepada-Nya.

Tak terbilang belas kasihan-Nya kepada semua makhluq-Nya yang berada di jagad raya ini. Dialah Dzat yang sifat Rahman-Nya mendahului murka-Nya.

Allah tidak membutuhkan penghambaan makhluq kepada-Nya, justru makhluqlah yang membutuhkan-Nya. Seandainya makhluq yang ada di jagad raya ini semuanya mengingkari keberadaan-Nya dan membangkang terhadap apa yang diperintahkan-Nya itu tidak akan membuat kekuasaan dan keagungan-Nya berkurang dan begitu pula sebaliknya.

Kita makhluq lemah yang tidak akan mungkin mampu berkehendak sendiri tanpa izin dari-Nya karena sejatinya hakikat dari "Wujud" sesungguhnya hanyalah Dia satu-satuNya, semua yang ada di dunia ini sejatinya adalah semu yang akan pudar dengan berlalunya waktu.

Makhluq memiliki batas waktu sedangkan Dia kekal untuk selama-lamanya. Dia tidak terkait oleh waktu karena waktu termasuk sesuatu yang baru, yang mana sesuatu yang baru yakni yang selain Dia adalah ciptaan-Nya.

Maka dari itu semua yang ada di jagad raya ini adalah refleksi akan "Wujud-Nya".

Kenapa pandangan kita yang terbatas ini tidak dapat melihat "Dzat-Nya" ?, jawabannya sangat simpel, seperti apa yang dikatakan oleh Imam Ghozali dalam kitabnya yang fenomenal yaitu kitab "Ihya' Ulumiddin" bahwasanya dari saking jelasnya Dzat dan Wujud Allah kita tidak dapat secara langsung memandangi-Nya seperti halnya kita melihat matahari pada waktu istiwa'.

Bayangkan saja, baru melihat ciptaan-Nya yang bernama matahari pandangan kita sudah tidak dapat melihat begitu lama atau bahkan tidak dapat melihatnya secara langsung tanpa adanya alat bantu seperti kaca mata dsb, padahal matahari pada saat waktu Istiwa' adalah sesuatu yang sangat jelas keberadaannya.

Maka dari itu sangatlah bodoh dan tidak punya akal orang-orang yang mengingkari keberadaan-Nya dengan alasan karena tidak dapat melihat-Nya, padahal sesuatu yang tidak terlihat belum tentu tidak ada karena pandangan makhluq memiliki batas yang sudah ditentukan.

Allah tidak memperlihatkan Dzat-Nya kepada makhluq-Nya karena Allah kasihan kepada mereka, seandainya Allah memperlihatkan Dzat-Nya kepada makhluq-Nya niscaya semua makhluq yang melihat Dzat-Nya akan binasa karena tidak kuat akan keagungan-Nya yang begitu Maha di atas maha. Oleh karena itu Allah membuat hijab berlapis-lapis agar cahaya keagungan-Nya tidak membinasakan ciptaan-Nya.

Orang beriman harus yakin bahwasanya kelak di surga setiap hari Jumat pasti akan melihat-Nya. Mungkin bagi kebanyakan dari kita bertanya-tanya kenapa kelak di surga makhluq bisa melihat-Nya? jawabannya sangat simpel, tapi ini berkaitan dengan ranah keimanan, hanya dengan keimananlah jawaban yang sangat simpel ini akan benar-benar dipercaya tanpa ada keraguan sedikitpun.

Jadi jawabannya yaitu, kelak di surga semua indra dan kemampuan manusia dipertajam dan ditingkatkan kualitasnya sehingga manusia/makhluq pada saat itu sudah di desain benar-benar siap untuk berjumpa dan melihat Dzat-Nya, tapi... kadar kemampuan setiap individu berbeda antara satu dengan yang lainnya sesuai dengan amal ibadahnya serta keridloan Allah ketika makhluq itu hidup di alam dunia.

"Allahummarzuqnannadzoro ila wajhikal kariiim" 

Ya Allah berilah kesempatan kepada hambaMu yang dlo'if ini untuk melihat Wujud sejatiMu kelak di hari Qiyamat, karena tidak ada kenikmatan yang melebihi dari pada melihat Dzat-Mu"


Zaka Abdillah
13 Juli 2019

NB: Tulisan ini terinspirasi setelah habis ngaji kitab "Ihya' Ulumiddin".

Berlangganan update artikel terbaru via email:

1 Response to "HAKIKAT WUJUD SESUNGGUHNYA"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel